Selamat Datang di Blog Tata Okta! I need Your Follow in My Site, So join my site and be good friends!!

google search engine

Selasa, 10 November 2015

Lilin – lilin penerang



Kata – kata ini Saya harap dapat menjadi salah satu kalimat yang dapat menyadarkan Saya kembali jika saat – saat kegagalan kembali ditemui. Baca dan renungkan dalam hati !

1.       Hendaklah Saya bertakwa kepada Allah karena takwa adalah bekal terbaik dan wasiat paling hebat yang Saya miliki. Allah ta’ala berfirman, “.... Siapa saja yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka – sangka.” (QS ath-Thalaq [65]:2-3)
2.       Jangan pernah menangisi hari kemarin, karena orang – orang yang mudah meneteskan air mata disebabkan kesulitan yang dihadapinya, pasti tidak akan pernah melihat dunia tersenyum kepadanya. Sebagaimana halnya orang – orang yang suka menertawakan kesulitan orang lain, pasti tidak akan pernah menangisi susu yang sudah tumpah ke tanah. Berusahalah sebaik – baiknya untuk mendapatkan susu lain sebagai pengganti susu yang sudah tumpah itu.
3.      Jadilah pribadi yang optimis. Seorang yang optimis akan selalu dapat memandang bintang di langit malam dan menerawang rembulan yang indah. Sedangkan seseorang yang pesimis, hanya akan melihat gelap di langit malam. Jadilah pribadi yang memiliki optimisme lebih dari yang seharusnya. Karena seseorang yang optimis akan memiliki daya tarik bagi cinta orang lain. Sedangkan pribadi yang pesimis, justru akan menjauhkan orang lain dari sisinya. Rasulullah sangat menyukai optimisme, sebab pesimisme merupakan salah satu bentuk sangka buruk kepada Allah ta’ala. Padahal setiap mukmin diperintah untuk berbaik sangka kepada-Nya dalam kondisi apapun.
4.      Berusahalah untuk selalu ingat kepada orang – orang yang menolong Saya di saat Saya terjatuh, orang – orang yang menemani Saya ketika seluruh dunia tidak memedulikan Saya, dan orang – orang yang menghapus kesendirian ketika semua orang meninggalkan Saya. Jangan pernah mengatakan bahwa sudah cukup berterimakasih kepada mereka yang telah berjasa. Berterimakasihlah sekali lagi kepada mereka dan berusaha untuk membalas budi baik yang mereka lakukan.
5.      Jika kegelapan datang, jadikanlah kepribadian sebagai pembawa lilin. Ingat, tidak ada pohon kering yang dilempari batu untuk diambil buahnya. Jika fajar terbit, siapkanlah diri untuk menyambut cahaya. Karena hanya para pemalas yang bangun kesiangan sehingga tidak dapat melihat terbitnya fajar.
6.      Jika sudah hampir mencapai puncak, berhati – hatilah jangan sampai fatamorgana menyesatkan dari tujuan. Tapi jangan pernah menganggap bahwa mereka yang ada di bawah adalah orang – orang kerdil. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang – orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman {31}: 18)
7.      Jangan pernah biarkan keputusasaan menyusup ke dalam hati, sebab keputusasaan akan membuat melihat pintu kesempatan yang terbuka atau pun tangan penolong yang diulurkan. Allah berfirman, “katakanlah, hal hamba – hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa – dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Az-zumar [39}: 53)
8.      Jangan pernah menyerah pada kegagalan. Jangan pernah bukakan pintu untuk kegagalan ketika ia  datang. Walaupun Saya harus babak belur dihantam badai musibah yang datang, yakinlah bahwa kesuksesan pasti akan datang. Bergembiralah dan bersukacitalah. Jangan pernah halangi diri untuk menikmati nikmatnya prestasi dan lezatnya mimpi yang menjadi kenyataan. Saya berhak sukses. Mulailah dari sekarang!

Salwa al-Udhaidan. 2012. Jangan Menyerah. Jakarta: Republika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar